Akhir-akhir ini Daerah Cianjur diwarnai dengan kata “CIANJUR JAGO”. Dari mulai kaos, mug, kalendar bahkan sampai mobil pun dihiasi logo seperti disamping.
Ayam jago merupakan ikon Kabupaten Cianjur. Ditambah dengan 7 pilar-nya yaitu maos, mamaos, maenpo, tatanen, tanghinas, someah, sauyunan.
Namun masih banyak orang yang belum tahu apa makna dari logo tersebut.
Dilansir dari sebuah sosial media dengan nama irm_institute berikut makna nya :
“Jago” dalam kamus bahasa Indonesia berarti,
1. ayam jantan,
2. calon utama,
3. orang yg terkemuka; pemuka; penganjur:
4. juara; kampiun.
di atas rata-rata, mempunyai keunggulan, memiliki sifat kuat, tahan banting, berkarakter, serta memiliki mental yang tangguh dalam menghadapi tantangan, sekaligus memiliki sikap cepat, cermat, dan inovatif dalam merespon keadaan.
Sedangkan ‘Jagoan’ adalah orang yang memenangkan perlombaan, atau bisa mengalahkan lawan, menegakan keadilan, serta manusia unggulan yang dijadikan tumpuan serta panutan bagi kaum lemah dalam menghadapi segala tantangan.
Jagoan pasti mengandung makna fisik, psykis, sosiologis, atau bahkan politis.
Menafsir kata ‘Jago’ secara filosofis dalam konteks Ke-Cianjuran, bisa kita lihat dalam 3 pilar budaya adiluhung yakni ‘ngaos, mamaos, dan maenpo’.
Kondisi masyarakat cianjur yang tergambar dari 3 pilar budaya tersebut, menunjukan keseimbangan antara olah jiwa, olah rasa, dan olah raga.
Keseimbangan tersebut tercermin dari masyarakat nya yang ramah, tenggang rasa, toleran, saling membantu, menjunjung tinggi keindahan,
pelestari alam, pekerja keras dan memiliki ketaatan terhadap ajaran agama.
Slogan ‘Cianjur Jago’ bisa di tafsirkan juga dalam konteks ekonomi, paradigma yang dipakai bisa menggunakan parameter yang terukur serta bisa tercermin dari kondisi sosial masyarakatnya.
IRM berupaya maksimal mengejar target peningkatan daya beli, rata rata pendapatan rumah tangga, pemerataan pendapatan, serapan tenaga kerja, serta pertumbuhan ekonomi Cianjur yang meningkat dari tahun ke tahun.
Data BPS memperlihatkan, penyumbang terbesar terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Cianjur adalah sektor pertanian, perdagangan, pariwisata (hotel dan restoran), jasa, dll.
Melihat kondisi di atas, perbaikan infrastruktur merupakan hal prioritas.Infrastuktur jalan yang baik bisa memudahkan, mempercepat, dan menghubungkan sentra produksi ke pasar. dengan jalan yang baik juga bisa meningkatkan kunjungan dan membuka destinasi wisata baru.
Bidang insfraturktur lain misalnya perbaikan irigasi dan pembuatan lumbung juga bisa membantu produktifitas hasil pertanian meningkat. Peran pemerintah juga sangat besar terhadap pelayanan dan penyediaan fasilitas pendidikan dan kesehatan. Pendidikan dan kesehatan adalah penopang dari sumber daya manusia yang unggul. Menekan angka kematian ibu hamil dan balita atau Angka Harapan Hidup (AHH), penyediaan dan pemerataan fasilitas kesehatan sampai ke pelosok adalah upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Di bidang pendidikan, IRM konsern terhadap isu startegis soal Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS), indikator itulah yang dijadkan acuan terhadap kinerja pelayanan pendidikan, selain pemerataan fasilitas serta akses pendidikan.
Di bidang sosial keagamaan, sedang di galakan berbagai gerakan melalui berbagai program untuk me-Refresh pemahaman dan meningkatkan kembali semangat keagamaan.
Jadi slogan ‘Cianjur Jago’ yang sedang digelorakan bukan slogan tanpa makna, tetapi pesan yang dijadikan sumber inspirasi bagi aparatur memperbaiki kinerja pelayanan serta sumber inspirasi masyarakat untuk melakukan hal yang terbaik demi Cianjur yang lebih maju dan agamis.